Powered By Blogger

Rabu, 13 Oktober 2010

Love Our Planet (Part 2)



Pada tanggal 11 Oktober 2010 yang lalu, Saya menerima SMS dari Menteri Lingkungan Hidup yang berisi himbauan untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Satu pohon dewasa memproduksi oksigen yang cukup untuk kebutuhan dua orang. Oleh karena itu, marilah menanam lebih banyak pohon dan memeliharanya juga tentunya. Demikian kira-kira isi SMS-nya.

Kondisi bumi kita sekarang ini memang sudah sangat memprihatinkan. Jumlah hutan dan pepohonan sudah demikian banyak berkurang. Penebangan pohon tanpa menanam pohon lain sebagai gantinya, menyebabkan banyak hutan yang kini 'gundul'. Semakin luas pula area yang gersang di Bumi ini.

Dampaknya kini telah banyak kita rasakan sendiri, mulai dari suhu Bumi yang kian memanas dari tahun ke tahun, sampai dengan bencana alam di berbagai daerah akibat kerusakan lingkungan ekosistem.

Mencairnya es di kutub adalah salah satu bukti nyata akibat dari pemanasan global yang sedang terjadi di Bumi. Cuaca yang semakin tidak menentu, pergantian musim yang semakin sulit ditentukan, semuanya ini semakin membuka mata banyak orang mengenai betapa buruknya kerusakan yang telah terjadi pada Bumi kita tercinta ini.

Ada beragam cara orang menyikapi hal ini.

Sebagian orang tidak mau ambil pusing dan tetap bersikap tidak peduli, karena Bumi toh tidak akan kiamat pada sisa masa hidupnya ini.
Hmm.., tapi bagaimana dengan anak cucu kita nanti? Bumi dalam kondisi seperti apa yang akan kita wariskan pada mereka kelak?

Sebagian orang mulai berpikir mengenai kemungkinan adanya planet lain yang mirip dengan Bumi, yang dapat dihuni juga oleh manusia, sehingga kita dapat pindah kesana.
Lantas bagaimana perilaku kita kelak di 'Bumi' yang baru itu? Apakah akan tetap sama? Apakah kita juga akan merusak 'Bumi' yang lain itu, untuk kemudian berpindah ke 'Bumi' lain yang dapat kita temukan?

Sebagian orang menyalahkan pihak-pihak lain yang menurut mereka bertanggung jawab atas rusaknya Bumi, menuntut agar pihak-pihak tersebut dihukum dan memberikan ganti rugi yang pantas.
Apakah ada nilai uang yang cukup besar untuk mengganti kerugian yang terjadi atas kerusakan Bumi?
Apakah hukuman yang dijatuhkan menjadikan pihak-pihak terkait sadar akan kesalahannya, jera, dan tidak mengulangi kesalahannya lagi?

Sebagian lagi BERTINDAK untuk menyelamatkan Bumi, mengupayakan perbaikan-perbaikan yang mungkin untuk dilakukan, berfokus pada orang-orang yang berkeinginan sama untuk melestarikan Bumi yang asri, dan berharap orang lain akan tergerak untuk melakukan hal yang sama setelah melihat apa yang mereka lakukan.
Mereka melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk Bumi agar tetap menjadi tempat yang nyaman untuk dihuni.

Pertanyaannya sekarang, dimana posisi kita di antara kelompok orang yang disebutkan di atas?Apakah kita termasuk yang tidak peduli, biarkan orang lain yang bertindak, biarkan pemerintah yang mengatasi? Ataukah kita termasuk kelompok yang aktif mencegah kerusakan Bumi yang lebih lanjut dan mengupayakan perbaikan Bumi?

Yang manapun yang kita pilih, itu adalah pilihan yang menjadi tanggung jawab kita masing-masing.

Akan tetapi, sebelum memutuskan bagaimana kita menyikapinya, pikirkanlah tentang hal ini sejenak.
Mungkin kita memang belum bisa melakukan hal-hal besar untuk menyelamatkan Bumi dari kehancuran. TAPI kita pasti bisa melakukan hal-hal kecil untuk Bumi kita.

Mulailah dengan menanam satu pohon dan memeliharanya dengan penuh kasih agar tumbuh subur.

Mulailah dengan membuang sampah pada tempatnya.

Mulailah dengan memilah sampah Anda, pisahkan yang bisa didaur ulang dari yang tidak bisa didaur ulang.

Mulailah dengan menggunakan air dan listrik seperlunya. Tutup keran air saat sedang menyikat gigi, ganti keran yang bocor, matikan lampu dan peralatan listrik lainnya jika tidak digunakan.

Mulailah dengan menggunakan tisu seperlunya.

Mulailah dengan menghemat pemakaian kertas. Gunakan bagian sebaliknya dari kertas untuk mencatat atau mencetak.

Mulailah dengan membawa sendiri sumpit atau peralatan makan Anda, sehingga tidak perlu menggunakan sumpit kayu/bambu ataupun sendok-garpu plastik yang disediakan di tempat makan saat Anda makan di luar rumah.

Mulailah dengan mengurangi makan daging. Hewan ternak menghasilkan gas yang merusak ozon, mulai dari semasa hidupnya, hingga pemotongan daging, dan proses memasaknya. Hal ini juga lebih baik bagi kesehatan Anda.

Mulailah dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.

Mulailah dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang.

Mulailah dengan membawa sendiri tas untuk menampung barang belanjaan Anda saat berbelanja di supermarket atau pasar.

Mulailah dengan membawa sendiri wadah makan Anda saat membeli jajan gorengan di dekat rumah.

Mulailah dengan hal-hal kecil lainnya yang terpikirkan oleh Anda, yang bisa Anda lakukan, dan segeralah lakukan itu.


Tidak ada gunanya menghabiskan waktu dan energi untuk meyakinkan orang lain agar melakukan seperti yang kita lakukan, kalau orang itu tidak mau diyakinkan.
Tapi tetap berharaplah agar lebih banyak orang yang meneladani apa yang Anda lakukan hari ini untuk menyelamatkan Bumi.
Kesadaran itu harus muncul dari dalam diri kita sendiri, karna kalau bukan kita, siapa lagi...???

Semoga Bermanfaat..! \(^^)/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar