Powered By Blogger

Rabu, 22 Desember 2010

Komitmen


Setiap tahun baru, kebanyakan orang selalu membicarakan dan menyusun resolusi baru untuk menjadi lebih baik daripada tahun yang telah lalu.
Namun, seiring dengan berlalunya waktu, seringkali resolusi tersebut menjadi terlupakan, atau bahkan tidak dipedulikan lagi. Hingga akhirnya tahun baru berikutnya pun telah di depan mata...

Menyedihkan bukan?

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda menyusun suatu resolusi untuk menyongsong tahun yang baru?
Bagaimana dengan resolusi Anda tahun ini? Berapa banyak yang telah mampu Anda penuhi?

Yang membedakan resolusi Anda dengan tulisan omong kosong adalah KOMITMEN Anda.
Apakah Anda sudah menjaga komitmen Anda dengan tetap setia pada resolusi yang telah Anda tetapkan sendiri?
Semoga.

Yang jelas, tahun baru tentunya penuh dengan harapan yang baru.
Dan tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik!

Selamat Natal 2010 dan Tahun Baru 2011..!   \(^^)/

Bintang Di Jendela (bacaan Natal)

Artikel ini diambil dari buku "Renungan Harian" Edisi tahun 2010,
terbitan Yayasan Gloria, Yogyakarta.


25 Desember


Pada masa Perang Dunia I, keluarga-keluarga yang mengirim putranya untuk berperang akan memasang sebuah tanda bintang di salah satu jendela rumah mereka.
Seorang kakek sedang berjalan-jalan dengan cucunya ketika sang cucu menanyakan apa arti tanda bintang di jendela itu.
Setelah dijelaskan, si anak selalu tersenyum dan bertepuk tangan setiap kali menjumpai sebuah rumah dengan tanda bintang di jendela.
Beberapa saat kemudian, si cucu tiba-tiba menunjuk ke langit dan menuding sebuah bintang besar.

"Kek, lihat! Allah juga mengirimkan Putra-Nya ya?"

Pemberian Allah yang terbesar telah direncanakan dengan sempurna.
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Allah sudah membuat sebuah rancangan luar biasa agar manusia dilepaskan dari hukuman atas dosanya itu (Kejadian 3:15).
Dan, tak ada pemberian lain yang cukup untuk menebus manusia-manusia itu, kecuali Sang Putra sendiri.
Inilah inisiatif Allah.
"Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita" (ayat 10).

Natal mengusung sebuah pengingat bahwa Allah sungguh-sungguh mewujudkan rancangan besar-Nya, dengan menghadirkan Bayi Yesus ke dunia. Tak ada omong besar. Yang ada hanya inisiatif kasih kepada kita, manusia.
Dia memberikan milik-Nya yang terbesar.
Maka, jika begitu besar kasih Allah kepada kita, apakah respons kita?
"Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita saling mengasihi" (ayat 11).

Adakah kita sungguh-sungguh berdamai dengan semua orang?

Hanya kita dan Tuhan yang tahu.


Kelahiran Kristus berawal dari ide pendamaian.
Maka masih layakkah kita tak berdamai dengan saudara?

Selasa, 30 November 2010

ANTARA WANITA DAN UANG (BAGIAN 2)




7 KESALAHAN WANITA DALAM MENGELOLA UANG



1.      Tidak menetapkan target  finansial.

Jika Anda tidak mempunyai target finansial, Anda seperti orang yang berjalan tanpa tahu hendak kemana. Target Anda boleh biasa-biasa saja, tapi juga bisa luar biasa, dan juga bisa berubah ketika Anda semakin dekat mencapainya.  Yang penting, Anda tahu berapa banyak uang yang dibutuhkan dan tidak takut untuk menetapkan dan mencapai target finansial Anda.

2.      Tidak bertanggung jawab atas kehidupan finansial Anda sendiri.

Menjadi buta dalam hal finansial adalah suatu pilihan, sama halnya dengan menjadi kaya.  Untuk menjadi kaya, Anda harus pandai dalam hal uang, memiliki pemikiran yang benar mengenai bagaimana cara uang Anda dibelanjakan dan diinvestasikan.
Menjadi pandai dalam hal finansial sebenarnya hanya menyangkut pembiasaan diri. Luangkanlah sejumlah waktu setiap hari untuk membaca sesuatu tentang uang, sekalipun hanya berupa judul berita utama kolom bisnis surat kabar tertentu. Mulailah membaca majalah bisnis, dengarkanlah program-program radio yang berfokus pada bisnis dan keuangan.

3.      Tidak memakai uang dengan bijaksana.

Pengeluaran yang membabi buta adalah penghalang dalam mencapai target finansial.
Dibandingkan pria, wanita cenderung untuk  membeli bukan berdasarkan kebutuhanatau membeli barang-barang yang mereka tahu tidak mereka butuhkan, menjadikan kegiatan belanja sebagai suatu metode perayaan, membeli barang tanpa perencanaan, dan membeli barang sesering mungkin (Journal of Financial Planning, Februari 2000).
Intinya:
Wanita memandang uang sebagai alat untuk menciptakan sebuah gaya hidup dan menghabiskan uang untuk hal-hal yang memperkaya kehidupan sehari-hari.
Pria memandang uang sebagai alat untuk mendapatkan dan menambah nilai. Mereka tidak membelanjakan, mereka menginvestasikan.
Oleh karena itu, milikilah tekad yang kuat untuk menggunakan uang Anda dengan bijaksana.
Dalam buku Your Money or Your Life (1992), Joe Dominguez dan Vicki Robin menyarankan Anda menghitung upah per jam Anda, dan ketika sedang mempertimbangkan suatu pembelian, bagilah upah itu dengan harga barang tersebut untuk menentukan berapa banyak jam yang Anda perlukan untuk menghasilkannya. Kalau Anda berpikir seperti itu, kemungkinan besar Anda akan batal membeli.

4.      Tidak mempelajari prinsip-prinsip uang.

Menjadi kaya bukan hanya tentang mengumpulkan uang dan aset, tetapi juga tentang mengelolanya. Buatlah anggaran bulanan dan berpeganglah teguh pada anggaran tersebut. Akan tetapi, anggaran tidak seharusnya dirasakan sebagai sesuatu yang membatasi. Pandanglah anggaran sebagai sesuatu yang tidak lebih daripada sebuah rencana yang akan membuat Anda lebih menyadari bagaimana Anda memakai uang. Juga, ingatlah untuk secara rutin memeriksa laporan keuangan dan setoran pajak Anda. Apabila ada sejumlah penghematan yang berhasil Anda lakukan, investasikanlah. Biarkan uang itu bekerja untuk Anda.

5.      Tidak menabung, tidak berinvestasi untuk kemakmuran masa depan.

Penentu kaya tidaknya Anda sebenarnya bukanlah jumlah uang yang Anda miliki, tetapi apa yang Anda lakukan dengan uang itu.
Biasanya wanita berdalih tidak memiliki cukup uang untuk diinvestasikan. Kalau Anda yakin bahwa Anda tidak memiliki cukup uang untuk diinvestasikan, Anda tidak berinvestasi, dan Anda akan tetap tidak mandiri secara finansial.
Mulailah menabung, tidak peduli apakah itu Rp 5.000,- atau Rp 50.000,-. Biasakanlah menabung, kemudian mulailah berinvestasi dalam reksadana. Menabung menghasilkan jumlah yang sudah ditetapkan berdasarkan tingkat bunga, tetapi berinvestasi memiliki potensi untuk berkembang. Secara bertahap, tingkatkanlah jumlah investasi Anda. Tidak lama kemudian, Anda akan menyadari bahwa kemajemukan, seperti kata Benjamin Franklin, “merupakan hal yang indah”.

6.      Tidak memaksimalkan potensi finansial Anda di tempat kerja.

Menjalani hidup yang kaya adalah juga tentang menjalani gaya hidup yang Anda inginkan. Wanita sering membiarkan diri mereka dimanfaatkan di tempat kerja. Wanita cenderung tidak meminta apa yang sepatutnya mereka dapatkan, terbawa arus ke profesi-profesi bergaji lebih rendah, dan terlalu rela membuat pengecualian bagi orang lain yang mengganggu gaya hidup mereka.
Kaum wanita umumnya sungkan menuntut gaji yang lebih besar karena takut dianggap serakah atau bersikap buruk. Dalam usaha untuk tidak bersikap terlalu perhitungan dengan perusahaan, wanita juga seringkali sungkan mengajukan penggantian untuk pengeluaran yang memang menjadi tanggung jawab perusahaan. Sebaliknya, kaum pria tahu bahwa pengeluaran semacam ini adalah “biaya dinas” dan tidak segan-segan menyerahkan bukti pembayaran untuk mendapatkan penggantian uangnya.

7.      Tidak memainkan uang dengan cerdas.

Apapun yang Anda lakukan terhadap uang Andamenghabiskan, meminjamkan, membagikan, menginvestasikan, atau menyumbangkannyaadalah terserah Anda. Namun, membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari kemurahan hati Anda dan tidak membela kepentingan Anda sendiri bukanlah tindakan yang cerdas.
Sebelum meminjamkan uang, telitilah dengan saksama apa yang akan dilakukan orang itu dengan uang Anda. Pertimbangkanlah alasan kenapa Anda setuju untuk meminjamkan uang dan riwayat peminjam dalam hal pengembalian utang. Jangan meminjamkan sesuatu yang kehilangannya tidak bisa Anda tanggung!
Memberikan uang secara cuma-cuma akan menimbulkan lebih banyak masalah daripada meminjamkannya. Oleh karena itu, rencanakanlah setiap pemberian dalam bentuk uang dan pisahkan uang dari persahabatan atau cinta. Siapapun yang benar-benar mencintai Anda atau ingin menjadi teman Anda tidak membutuhkan uang untuk bisa menunjukkan rasa sayang mereka kepada Anda.




SUMBER PUSTAKA:

Frankel, Lois. P. 2005. Nice Girls Don’t Get Rich. New York: Warner Books, Inc.
Joe Do   
Joe         Joe Dominguez  dan Vicki Robin.  1992. Your Money or Your Life: Transforming Your Relationship with Money and   Achieving Financial Independence. Penguin.

Kamis, 11 November 2010

ANTARA WANITA DAN UANG

"Dari lahir sampai berusia 18 tahun, seorang gadis membutuhkan orang tua yang baik.
  Dari usia 18 sampai 35 tahun, ia membutuhkan penampilan yang baik.
  Dari usia 35 sampai 55 tahun, ia membutuhkan kepribadian yang baik.
  Dari usia 55 tahun dan seterusnya, ia membutuhkan uang tunai."
– Sophie Tucker


Wanita dan uang.

Hubungan seorang wanita dengan uang tampaknya sama rumitnya dengan hubungan-hubungan lain dalam hidupnya.
Wanita cenderung mengeluarkan uang untuk membeli apa yang mereka inginkan, yang seringkali sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Akibatnya, kita seringnya tidak menabung sebanyak yang harus kita tabung. Selain itu, wanita juga terlalu sering mengandalkan orang lain (biasanya pasangannya) untuk mengelola uangnya.

Menurut Lois P. Frankel, Ph.D. dalam bukunya “Nice Girls Don’t Get Rich”, sebagian besar ‘gadis manis’ tidak menjadi kaya karena pesan-pesan sosial yang mereka terima dalam masa perkembangan mereka:

 Uang adalah kekuatan, dan kebanyakan gadis kecil tidak diajari untuk menjadi kuat –mereka diajari untuk bersikap ‘manis’.

 Gadis-gadis diajari untuk menjadi penjaga, pengasuh, dan pelengkap dalam masyarakat – tidak perlu menjadi pencari nafkah.

 Wanita cenderung menggunakan penghasilan mereka untuk kepentingan anak dan rumah tangga, sedangkan pria cenderung memikirkan investasi.

 Wanita sungkan meminta fasilitas atau kenaikan gaji yang sepadan dengan nilai tambah yang mereka berikan kepada perusahaan karena merasa tidak yakin bahwa mereka ‘pantas’ mendapatkannya.

Banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan wanita dalam mengelola keuangannya juga dikarenakan mitos-mitos yang beredar di masyarakat, antara lain:

- Menikahi pria kaya akan lebih meringankan hidup daripada menikahi pria miskin. 

- Wanita tidak pandai dalam hal angka – termasuk uang.

- Anda akan membuat pria merasa tidak berdaya jika Anda menghasilkan uang lebih banyak daripada dia.

- Uang tidak dapat membeli kebahagiaan.

- Lebih baik hidup baik daripada hidup kaya

- Wanita yang membicarakan uang tidak menunjukkan sifat femininnya.

- Pria lebih pandai daripada wanita dalam masalah uang.


Kenyataannya:

- Menikahi pria kaya adalah suatu anugrah, tapi bagaimana jika pernikahan itu berakhir dengan perceraian atau kematian? Siapa yang kemudian akan mengelola keuangan Anda? Dan ingatlah selalu: ada jauh lebih banyak pria miskin daripada pria kaya.

- Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan dan anak laki-laki dilengkapi dengan kemampuan yang sama besar untuk berhasil dalam matematika. Masalahnya, wanita yang pandai matematika dianggap kurang feminin.

- Masalah kesenjangan penghasilan memang seringkali menciptakan ketegangan dalam hubungan percintaan dan rumah tangga. Akan tetapi, pria yang bijak dan mencintai Anda dengan tulus akan mampu menghargai kemampuan Anda untuk menghasilkan uang lebih banyak darinya tanpa merasa terintimidasi.

- Uang memang tidak dapat membeli kebahagiaan, tetapi ada banyak hal lain yang bisa dibeli dengan uang, yang akan membuat Anda lebih bahagia. Jika Anda tidak bahagia meskipun memiliki banyak uang, setidaknya Anda bisa membayar terapis yang andal untuk membantu memecahkan masalah yang membuat Anda tidak bahagia.

- Mengapa tidak memilih hidup baik dan kaya? Anda bisa menjadi orang yang kaya sekaligus baik! Dengan kekayaan yang Anda miliki, Anda bisa memberi lebih banyak kontribusi pada masyarakat.

- Apa kaitannya antara uang dan sifat feminin seseorang? Sebenarnya, bukan pembicaraan tentang uang yang mengganggu orang, melainkan ‘kecerdasan’ Anda, karena pengetahuan dan uang adalah kekuatan.

- Pria sebenarnya tidak lebih pandai daripada wanita dalam masalah uang, hanya saja kebanyakan wanita tidak mau ambil pusing untuk mengurus masalah keuangannya sendiri, sehingga lebih banyak mempercayakan keuangan mereka pada pria pasangannya. Akibatnya, mereka tidak tahu apa-apa mengenai keuangan mereka sendiri.

Perlu berapa banyak kata-kata lagi untuk menyadarkan kita –wanita, untuk lebih peduli pada pengelolaan uang kita sendiri?
Percayalah, wanita bisa dan mampu mengelola keuangannya sendiri dan menjadi kaya. 
Jangan ragu untuk mencari informasi sebanyak mungkin mengenai bagaimana melakukannya, dan mulailah sekarang juga! \(^^)/



Sumber Pustaka:

Frankel, Lois. P. 2005. Nice Girls Don’t Get Rich. New York: Warner Books, Inc.

Rabu, 13 Oktober 2010

Love Our Planet (Part 2)



Pada tanggal 11 Oktober 2010 yang lalu, Saya menerima SMS dari Menteri Lingkungan Hidup yang berisi himbauan untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Satu pohon dewasa memproduksi oksigen yang cukup untuk kebutuhan dua orang. Oleh karena itu, marilah menanam lebih banyak pohon dan memeliharanya juga tentunya. Demikian kira-kira isi SMS-nya.

Kondisi bumi kita sekarang ini memang sudah sangat memprihatinkan. Jumlah hutan dan pepohonan sudah demikian banyak berkurang. Penebangan pohon tanpa menanam pohon lain sebagai gantinya, menyebabkan banyak hutan yang kini 'gundul'. Semakin luas pula area yang gersang di Bumi ini.

Dampaknya kini telah banyak kita rasakan sendiri, mulai dari suhu Bumi yang kian memanas dari tahun ke tahun, sampai dengan bencana alam di berbagai daerah akibat kerusakan lingkungan ekosistem.

Mencairnya es di kutub adalah salah satu bukti nyata akibat dari pemanasan global yang sedang terjadi di Bumi. Cuaca yang semakin tidak menentu, pergantian musim yang semakin sulit ditentukan, semuanya ini semakin membuka mata banyak orang mengenai betapa buruknya kerusakan yang telah terjadi pada Bumi kita tercinta ini.

Ada beragam cara orang menyikapi hal ini.

Sebagian orang tidak mau ambil pusing dan tetap bersikap tidak peduli, karena Bumi toh tidak akan kiamat pada sisa masa hidupnya ini.
Hmm.., tapi bagaimana dengan anak cucu kita nanti? Bumi dalam kondisi seperti apa yang akan kita wariskan pada mereka kelak?

Sebagian orang mulai berpikir mengenai kemungkinan adanya planet lain yang mirip dengan Bumi, yang dapat dihuni juga oleh manusia, sehingga kita dapat pindah kesana.
Lantas bagaimana perilaku kita kelak di 'Bumi' yang baru itu? Apakah akan tetap sama? Apakah kita juga akan merusak 'Bumi' yang lain itu, untuk kemudian berpindah ke 'Bumi' lain yang dapat kita temukan?

Sebagian orang menyalahkan pihak-pihak lain yang menurut mereka bertanggung jawab atas rusaknya Bumi, menuntut agar pihak-pihak tersebut dihukum dan memberikan ganti rugi yang pantas.
Apakah ada nilai uang yang cukup besar untuk mengganti kerugian yang terjadi atas kerusakan Bumi?
Apakah hukuman yang dijatuhkan menjadikan pihak-pihak terkait sadar akan kesalahannya, jera, dan tidak mengulangi kesalahannya lagi?

Sebagian lagi BERTINDAK untuk menyelamatkan Bumi, mengupayakan perbaikan-perbaikan yang mungkin untuk dilakukan, berfokus pada orang-orang yang berkeinginan sama untuk melestarikan Bumi yang asri, dan berharap orang lain akan tergerak untuk melakukan hal yang sama setelah melihat apa yang mereka lakukan.
Mereka melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk Bumi agar tetap menjadi tempat yang nyaman untuk dihuni.

Pertanyaannya sekarang, dimana posisi kita di antara kelompok orang yang disebutkan di atas?Apakah kita termasuk yang tidak peduli, biarkan orang lain yang bertindak, biarkan pemerintah yang mengatasi? Ataukah kita termasuk kelompok yang aktif mencegah kerusakan Bumi yang lebih lanjut dan mengupayakan perbaikan Bumi?

Yang manapun yang kita pilih, itu adalah pilihan yang menjadi tanggung jawab kita masing-masing.

Akan tetapi, sebelum memutuskan bagaimana kita menyikapinya, pikirkanlah tentang hal ini sejenak.
Mungkin kita memang belum bisa melakukan hal-hal besar untuk menyelamatkan Bumi dari kehancuran. TAPI kita pasti bisa melakukan hal-hal kecil untuk Bumi kita.

Mulailah dengan menanam satu pohon dan memeliharanya dengan penuh kasih agar tumbuh subur.

Mulailah dengan membuang sampah pada tempatnya.

Mulailah dengan memilah sampah Anda, pisahkan yang bisa didaur ulang dari yang tidak bisa didaur ulang.

Mulailah dengan menggunakan air dan listrik seperlunya. Tutup keran air saat sedang menyikat gigi, ganti keran yang bocor, matikan lampu dan peralatan listrik lainnya jika tidak digunakan.

Mulailah dengan menggunakan tisu seperlunya.

Mulailah dengan menghemat pemakaian kertas. Gunakan bagian sebaliknya dari kertas untuk mencatat atau mencetak.

Mulailah dengan membawa sendiri sumpit atau peralatan makan Anda, sehingga tidak perlu menggunakan sumpit kayu/bambu ataupun sendok-garpu plastik yang disediakan di tempat makan saat Anda makan di luar rumah.

Mulailah dengan mengurangi makan daging. Hewan ternak menghasilkan gas yang merusak ozon, mulai dari semasa hidupnya, hingga pemotongan daging, dan proses memasaknya. Hal ini juga lebih baik bagi kesehatan Anda.

Mulailah dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.

Mulailah dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang.

Mulailah dengan membawa sendiri tas untuk menampung barang belanjaan Anda saat berbelanja di supermarket atau pasar.

Mulailah dengan membawa sendiri wadah makan Anda saat membeli jajan gorengan di dekat rumah.

Mulailah dengan hal-hal kecil lainnya yang terpikirkan oleh Anda, yang bisa Anda lakukan, dan segeralah lakukan itu.


Tidak ada gunanya menghabiskan waktu dan energi untuk meyakinkan orang lain agar melakukan seperti yang kita lakukan, kalau orang itu tidak mau diyakinkan.
Tapi tetap berharaplah agar lebih banyak orang yang meneladani apa yang Anda lakukan hari ini untuk menyelamatkan Bumi.
Kesadaran itu harus muncul dari dalam diri kita sendiri, karna kalau bukan kita, siapa lagi...???

Semoga Bermanfaat..! \(^^)/

Senin, 11 Oktober 2010

Love Our Planet


Recently, we heard a lot about Global Warming.
Bad disasters happened and people keep talking about the change in climate which lead to extreme climate.

Few years from now, what will gonna be of our beloved planet?

Will it be a better place to live at?

Or will it be destroyed completely??

....
Just think about it for a moment.
Think deeply..

From now, please be more friendly to our Earth, for the change start within you, not outside you..
Take a good care of your environment, make it greener, or at least just make it cleaner.. :)

Give your best to Earth, and It will give you Its best in return..

Thank you \(^^)/

Jumat, 24 September 2010

Menjadi Sehat Sampai Tua Itu Investasi


“Di setengah kehidupan kita mengorbankan kesehatan untuk mendapatkan uang. Di setengah lainnya kita mengorbankan uang kita untuk mendapatkan kembali kesehatan kita.” (F. M. Voltaire)



Pernyataan Voltaire di atas memang terasa sangat mengena. Banyak dari kita yang masih muda ini, yang berada pada usia produktif, begitu bersemangat mengumpulkan banyak uang hingga lupa memperhatikan kesehatan diri sendiri. Berapa banyak dari kita yang seringkali bekerja lembur hingga seperti menyiksa diri, sering lupa makan karena terlalu ‘asyik’ bekerja atau malah makan sembarangan karena kurangnya waktu, tidak sempat berolahraga, kurang bersosialisasi di luar lingkungan kerja, sering kurang tidur karena stress akibat beban kerja yang menumpuk atau malah karena ‘harus’ menyempatkan waktu untuk hang out dengan teman atau rekan kerja?

Begitu banyak hal yang buruk bagi kesehatan tapi terus-menerus kita lakukan karena kita terlalu sibuk mengumpulkan pundi-pundi uang kita, terlalu sibuk ‘berinvestasi’ untuk masa depan kita...hingga kita melupakan ‘investasi’ yang paling penting untuk kita, yakni investasi pada kesehatan kita sendiri. Ironisnya, uang yang telah kita kumpulkan dengan susah payah itu, hingga kita mengorbankan kesehatan kita, seringkali habis atau malah tidak cukup untuk membayar biaya rumah sakit dan pengobatan kita.

Biasanya, kita baru menyadari pentingnya kesehatan setelah kita jatuh sakit. Namun, setelah sehat pun kita terkadang kembali lupa menjaga kesehatan bila sudah terjebak pada rutinitas kerja. Sebaiknya, jangan tunggu sampai sakit parah baru memutuskan untuk berinvestasi pada kesehatan kita. Seperti yang sering kita dengar, penyesalan seringkali datangnya terlambat. Mulai sekarang, biasakanlah untuk menjalankan pola hidup sehat agar di saat tua nanti kita tidak sakit-sakitan, sehingga masih bisa menikmati hasil kerja kita di masa muda dan tidak merepotkan anak cucu kita.

Nah, apa saja yang perlu kita cermati jika ingin berinvestasi pada kesehatan kita?

Ada banyak hal sebenarnya yang bisa dilakukan untuk menerapkan pola hidup sehat, akan tetapi yang utama adalah menjaga pola makan, menjaga kebersihan diri, cukup istirahat, dan olah raga teratur. Kelihatannya cukup mudah, namun membutuhkan ketetapan hati juga untuk menjalankannya.

Investasi untuk sehat yang pertama adalah pada apa yang kita makan setiap hari.
Ingat: You are What You Eat! Menjaga pola makan kita adalah satu cara untuk menjaga kesehatan kita. Pola makan masyarakat modern cenderung hanya mengenyangkan perut tetapi kurang baik bagi kesehatan, selain juga umumnya hanya terpaku pada menu yang itu-itu saja. Akibatnya, kecukupan gizi sehari-hari tidak dapat terpenuhi dengan baik. Apabila hal ini terus-menerus terjadi, maka akan timbul penyakit akibat defisiensi zat gizi tertentu.

Kesibukan seringkali memaksa kita untuk mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food/junk food), sedangkan beberapa lainnya menjadikan makan di restoran atau tempat-tempat semacamnya sebagai gaya hidup. Hal ini mungkin juga menjadikan kita terbiasa makan sekaligus dalam porsi besar, yang tentunya tidak baik untuk kesehatan. Selain menimbulkan kegemukan dan obesitas, kita juga berisiko terkena penyakit diabetes dan berbagai penyakit degeneratif lain seperti jantung koroner dan hipertensi.

Sebenarnya, makanan yang paling baik untuk kita justru berasal dari dapur rumah kita sendiri. Makanan yang kita beli di luaran (warung, depot, restoran, dan sebagainya) umumnya diolah secara tidak sehat karena diberi bumbu yang berlebihan (contoh: gula dan garam dapur), tinggi kadar lemak, serta belum tentu bahannya masih segar dan aman dikonsumsi. Dengan mengolah sendiri makanan di dapur, kita dapat mengatur menu harian yang seimbang bagi kita. Artinya, selain porsinya memadai sesuai dengan umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan kondisi sakit/hamil/menyusui, menu tersebut juga lengkap keberagaman zat gizi yang dikandungnya. Selain itu, kita juga bisa mengatur agar makanan yang kita masak tidak banyak kehilangan zat gizinya akibat penanganan yang keliru.

Menu yang baik mencakup karbohidrat, lemak, dan protein dalam proporsi yang tepat, selain juga mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Penting untuk diingat: segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan akan menjadi tidak baik untuk tubuh. Makan makanan yang terlalu banyak lemak dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah dan jantung, sedangkan terlalu banyak garam akan menyebabkan hipertensi. Jadi, pilihlah makanan kita dengan bijaksana. Jangan sampai kita kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu.

Kita tentunya telah banyak mendengar nasihat untuk lebih sering mengkonsumsi buah dan sayur. Tubuh kita lebih mudah mencerna bahan pangan nabati seperti buah dan sayur, oleh karenanya semakin banyak orang yang menyarankan untuk menjadi vegetarian. Sebenarnya, bahan pangan seperti buah dan sayur tidak memerlukan banyak proses pengolahan sebelum dapat dimakan. Buah-buahan umumnya dapat langsung dimakan setelah dibuang kulitnya, sedangkan sayuran cukup direbus atau dikukus, beberapa jenis sayuran bahkan dapat dikonsumsi mentah sebagai lalapan. Dengan demikian, zat gizi yang mungkin hilang karena proses pemasakan dapat diminimalkan.

Bentuk investasi yang selanjutnya adalah dengan menjaga kebersihan diri.
Kebersihan diri adalah satu hal yang dapat mencegah kita terserang penyakit yang tidak perlu, selain juga dapat melindungi orang-orang di sekitar kita dari penularan bibit penyakit. Selain mandi, kebiasaan mencuci tangan adalah salah satu bentuk upaya menjaga kebersihan diri yang telah diajarkan kepada kita sejak kecil. Dengan mencuci tangan yang benar saja (menggunakan sabun pada seluruh permukaan tangan dengan air mengalir), ada banyak penyakit yang dapat dicegah, antara lain: penyakit perut seperti tifus, kolera, dan disentri, juga tertularnya virus hepatitis dan flu burung. Berpikir positif juga salah satu cara untuk menjaga kebersihan diri dari dalam. Dengan menjadi lebih positif, kita akan menjadi lebih “bersih”.

Istirahat adalah bentuk investasi lainnya untuk kesehatan kita. 
Istirahat yang cukup tidak hanya melulu tentang tidur malam, melainkan juga tidur siang. Beberapa studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidur siang dapat memberi nilai tambah bagi produktivitas seseorang. Bukan lamanya tidur yang penting, melainkan kualitas tidurnya (nyenyak ataukah tidak). Banyak orang yang mengalami penyakit susah tidur (insomnia) karena stres. Hidup di jaman modern ini dengan persaingan yang ketat dan tingginya tuntutan memang dapat menjadikan banyak orang merasa stres dan depresi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berpikir positif dan merasa positif (think positive, feel positive). Lakukan apa yang bisa kita lakukan, kerjakan sebaik mungkin, dan serahkan sisanya kepada Tuhan. Lalu perhatikan apa yang terjadi..

Banyak orang yang cukup istirahatnya tetapi kurang berolahraga.
Olah raga rutin sangat penting untuk kesehatan. Porsi olah raga pun perlu diatur agar tidak berlebihan. Latihan fisik yang berlebihan (overtraining) bukannya menjadikan tubuh sehat, malah dapat menyebabkan kematian prematur. Akibat overtraining justru menyisakan radikal bebas dalam tubuh, yang kemudian berpotensi mencetuskan kanker, penyakit jantung koroner, menurunnya sistem imun tubuh, katarak, dan mempercepat terjadinya penuaan (premature aging).
 
Orang yang tubuhnya membakar lebih dari 3.000 kalori dalam seminggu untuk latihan jasmani, mengalami peningkatan risiko mati muda (reverse J-Slope phenomenon, Ralph Pafferbarger). 
 
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Cooper Clinic & Institute for Aerobics Research, jalan cepat (brisk walking) adalah pilihan latihan jasmani yang paling ideal.

Bagaimanapun juga, kesehatan adalah yang utama. Segala sesuatu yang kita miliki tidak akan dapat kita nikmati sepenuhnya jika kita sedang sakit. Hidup tidak akan terasa indahnya jika kita tidak cukup sehat untuk menjalaninya. Jadi, jangan menunda waktu untuk berinvestasi pada kesehatan kita sendiri. Mulailah mengutamakan kesehatan kita sejak sekarang!
 
Stay healthy, stay happy..! :)

Cantik dan Sehat dengan Coklat

Dimuat online di:

http://woman.kapanlagi.com/body_mind/cantik/3867_cokelat_itu_bikin_cantik_dan_sehat.html


Coklat −untuk sebagian besar orang, terutama wanita− adalah makanan yang sangat sulit ditolak. Walaupun demikian, masih banyak juga orang yang mengkonsumsi coklat dan kemudian merasa “bersalah”. Kenapa? Karena mereka beranggapan coklat yang mereka konsumsi itu akan menyebabkan timbulnya jerawat, karies gigi, kenaikan berat badan dan kegemukan, hingga peningkatan kolesterol darah. Intinya, asumsi masyarakat umumnya adalah coklat itu lezat tetapi tidak sehat. Hmm.., benarkah begitu?

Kenyataannya, berbagai penelitian dari seluruh dunia justru membuktikan sebaliknya, yakni bahwa sebenarnya mengkonsumsi coklat sangat baik untuk kesehatan.

Berpegangan pada fakta tersebut, coklat dapat menjadi bagian dari gaya hidup yang memberi kita kecantikan, energi, usia panjang, dan berkurangnya risiko terserang penyakit. Apakah hal ini terdengar tidak mungkin di telinga Anda? Semoga ulasan berikut ini dapat membuka pemikiran Anda.

Sebelum Anda berhenti membaca dan bergegas pergi untuk membeli sekotak coklat, ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang coklat. Pertama, tidak semua coklat itu sama! Beberapa jenis coklat bermanfaat bagi Anda, beberapa bersifat netral, dan yang lainnya lagi tidak terlalu baik untuk kesehatan Anda.

Secara umum, kita ketahui ada tiga jenis coklat, yaitu:

Dark Chocolate atau coklat hitam, adalah yang kandungan coklatnya paling tinggi dibandingkan Milk Chocolate dan White Chocolate.

Milk Chocolate atau coklat susu, memiliki komponen penyusun yang sama dengan coklat hitam, dengan tambahan susu.

White Chocolate atau coklat putih, terbuat dari mentega kokoa dan tidak mengandung kokoa padat sama sekali, sehingga bukan merupakan coklat yang sesungguhnya.

Karena harga cocoa liquor sangat mahal, ada kecenderungan untuk menggantinya dengan bahan yang lebih murah, umumnya gula. Cara lain yang biasa digunakan untuk mengurangi biaya pembuatan coklat adalah dengan menggunakan vegetable oil untuk menggantikan mentega kokoa. Coklat yang dibuat dari bahan berkualitas rendah (biasanya dijual dengan harga murah) inilah yang tergolong tidak baik untuk kesehatan.

Para ahli mengatakan bahwa dalam coklat terkandung flavonoid (polifenol), senyawa antioksidan yang melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan arteri, memicu timbulnya plak (substansi lemak) pada dinding pembuluh darah, yang selanjutnya akan menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Adanya antioksidan juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat LDL (Low Density Lipoprotein) serta meningkatkan kadar kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein).

Coklat sering disebut-sebut sebagai kudapan yang tinggi kandungan lemaknya. Hal ini memang tidak salah, tetapi penting diingat bahwa lemak yang terdapat dalam coklat tidak mengandung kolesterol karena berasal dari tumbuhan. Sepertiga dari lemak dalam coklat merupakan asam oleat, jenis lemak yang sama dengan yang terdapat pada minyak zaitun (dan kita tahu minyak zaitun baik untuk kesehatan!).

Lain halnya dengan coklat berkualitas rendah yang dibuat dengan menambahkan vegetable oil (minyak sayur terhidrogenasi), umumnya mengandung lemak trans yang tidak baik bagi kesehatan dan sedapat mungkin dihindari.

Dark chocolate memiliki kandungan coklat yang lebih tinggi dibandingkan Milk Chocolate dan White Chocolate, oleh karenanya memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi pula. Konsumsi sejumlah kecil Dark chocolate setiap harinya dapat memperbaiki aliran darah, sehingga membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Selain itu, konsumsi Dark chocolate juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga menurunkan risiko terkena diabetes.

Dark chocolate mengandung senyawa antioksidan yang serupa dengan yang terdapat dalam teh, anggur merah, sayuran, serta buah-buahan, dengan jumlah yang lebih besar. Dalam Journal of Agriculture Food and Chemistry (1999) disebutkan bahwa kadar antioksidan dalam coklat sebenarnya lebih tinggi daripada teh. Penelitian yang dilakukan para ilmuwan di National Institute of Public Health and The Environment di Belanda (1999) membuktikan bahwa kadar polifenolik dalam coklat dapat empat kali lebih tinggi daripada teh. Selain memiliki kadar antioksidan yang lebih tinggi daripada teh dan anggur merah, coklat juga memiliki kadar kafein yang lebih rendah serta tidak mengandung alkohol.

Begitu banyak studi yang dilakukan terhadap dark chocolate telah membuktikan manfaatnya bagi kesehatan kita. Bagaimana dengan milk chocolate?

Para peneliti menemukan bahwa keberadaan susu dalam coklat akan menghambat aktivitas polifenol (antioksidan), sehingga akan mengurangi manfaat kesehatan yang kita peroleh. Selain itu, penambahan susu dalam coklat juga berarti penambahan kandungan lemak dalam coklat, termasuk kolesterol yang terkandung dalam susu.

Para ahli menyarankan untuk mengkonsumsi sejumlah kecil coklat setiap harinya, bukannya mengkonsumsi langsung dalam jumlah besar. Hal ini dikarenakan kandungan nutrisi yang tinggi dalam coklat, di antaranya lemak jenuh dan gula, yang apabila dikonsumsi langsung dalam jumlah besar dapat memicu kenaikan berat badan. Apabila memungkinkan, lebih disarankan untuk memilih coklat berkualitas tinggi yang rasa dan teksturnya lebih “rich” −dan harganya juga tentunya lebih mahal− karena lebih nikmat saat meleleh perlahan di mulut dan tidak perlu jumlah banyak untuk memuaskan Anda.

Sering timbul pertanyaan “seberapa banyak kita boleh mengkonsumsi coklat?”

Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini. Prinsip gizi sebenarnya mudah, yakni makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Studi yang dilakukan di Harvard University menunjukkan bahwa jika Anda mengkonsumsi coklat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka masalah kegemukan akibat konsumsi coklat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Menurut Dr. John Ashton, Ph.D. dalam bukunya yang berjudul “A Chocolate A Day Keeps The Doctor Away” (2001), 50gram coklat adalah jumlah maksimal yang direkomendasikan setiap harinya.

Suatu penelitian yang dimuat dalam jurnal bergengsi American Journal of Clinical Nutrition (1994) menyebutkan bahwa coklat rata-rata menyumbangkan hanya 0,7 − 1,4% dari total asupan energi kita setiap harinya.

Jadi, hanya dari data ini saja, kita dapat melihat bahwa konsumsi coklat rata-rata seseorang tidak menjadi penyebab kelebihan berat badan.

Selain itu, coklat juga diklasifikasikan ke dalam makanan dengan kisaran nilai GI (Glycemic Index) rendah, yakni kurang dari 50 unit. Pada makanan dengan nilai GI rendah, glukosa akan dilepas secara perlahan ke dalam darah pada tingkat yang dapat digunakan oleh sel-sel dalam tubuh sebagai energi. Saat kita menyantap makanan dengan nilai GI rendah, salah satu alasan mengapa kita sulit menaikkan berat badan adalah karena tubuh kita menggunakan energi ini dan tidak menyimpannya sebagai kelebihan lemak.

Anda tentu sudah sering mendengar mitos yang mengatakan bahwa coklat menyebabkan jerawat. Berbagai penelitian di seluruh dunia telah dilakukan terkait hal ini tetapi tidak ditemukan bukti ilmiah yang dapat membuktikan kebenarannya. American Dietric Association pada jurnal konsumen Complete Food and Nutrition Guide edisi 1996 mengungkapkan bahwa anggapan coklat sebagai penyebab jerawat hanyalah mitos. Perubahan hormonal selama masa remaja-lah yang menjadi penyebab umum munculnya jerawat, bukan coklat.

Terkait mitos yang mengatakan bahwa konsumsi coklat menyebabkan karies gigi, Dr. Martin Vizom pada Department of Pediatrics Dentistry di Leeds University, Inggris, dalam Chocolate and Cocoa: Health and Nutrition, menyatakan bahwa kokoa dalam coklat mengandung bahan kimia alami yang menghambat pelepasan asam yang merusak gigi. Antioksidan yang terdapat dalam coklat juga dapat menghambat pembentukan plak gigi. Selain itu, adanya faktor lain dalam coklat justru membuat email gigi menjadi resisten atas serangan asam.

Jadi, kita kini tahu bahwa setidaknya coklat masih merupakan pilihan yang lebih sehat daripada camilan-camilan lainnya yang kadar gula dan kalorinya tinggi, namun rendah nilai gizinya.

Nah, sudah tahu coklat mana yang baik untuk Anda?




SUMBER PUSTAKA:

Anonim. 2009. Chocolate and Health. www.allchocolate.com

Anonim. 2009. Is Dark Chocolate A Health Food?. www.TheChevronCars.com

Ashton, John and Suzy Ashton. 2001. A Chocolate A Day Keeps The Doctor Away. Australia: HarperCollins Publishers.

AsianBrain.com Content Team. 2009. Cokelat. www.AnneAhira.com

Bowman, Lee. 2002. Dark Chocolate May Fight Off Heart Attacks. The Good Drug Guide.

BBC News Online. 2003. Dark Chocolate May Be Healthier.

Talpalariu, Dan. 2008. Dark Chocolate Is Good For The Heart, Says Study. Softpedia.

Dierks, Carrie. 2000. Chocolate: It Can Do Your Heart Good. Chem-Is-Try.org

Haynes, Fiona. 2009 .Chocolate as A Health Food?. www.About.com
Tjia, Hendra. 2009. Kebaikan Coklat. HW’s Blog (Blog.binusian.org).
Moll, Jennifer. 2009. Can Dark Chocolate Lower Your Cholesterol?. www.About.com.
Ninyo. 2009. Tentang Coklat. www.Pinginpintar.com.

Pure Sin chocolates. 2009. Indulge Sinfully, and Never Mind All Those Fairy Tales…

Stibich, Mark. 2009. Health Benefits of Chocolate. www.About.com.

WebMD. 2009. Valentine’s Day: Good For The Heart. www.Oprah.com

WebMD. 2009. Five Surprisingly Healthy Food. www.Oprah.com

Wikipedia. 2009. Chocolate. www.wikipedia.com

Kamis, 23 September 2010

Sepotong Coklat, Sejuta Manfaat

Sebelumnya, coklat sering dituding sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan, mulai dari jerawat, karies gigi, obesitas, hingga kolesterol.


Saat ini telah banyak penelitian dari seluruh dunia yang mengungkap berbagai manfaat coklat bagi kesehatan. Namun, tentunya ada batasan jumlah yang boleh dikonsumsi setiap harinya (50 gram/orang/hari).

INGAT! Apapun yang dikonsumsi secara berlebihan, akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Selain itu, juga penting untuk bersikap selektif dalam memilih jenis coklat mana yang baik untuk kesehatan.

Ada banyak sekali manfaat coklat bagi kesehatan, antara lain dapat menurunkan tekanan darah, menekan kadar kolesterol jahat LDL, mencegah penyakit jantung koroner, bahkan mengurangi risiko terkena penyakit kanker.

Coklat juga mengandung antioksidan dalam jumlah besar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan tubuh melawan radikal bebas. Selain itu, coklat merupakan bahan pangan yang kaya akan mineral penting, yakni potassium, fosfor, zink, tembaga, dan mangan.

Coklat bahkan turut menyumbang manfaat untuk kelestarian Bumi kita!
Selama bertahun-tahun, kebanyakan coklat ditanam di perkebunan. Belakangan, para produsen coklat menyadari bahwa coklat terlezat dihasilkan dari pohon coklat yang tumbuh di bawah payung pepohonan hutan hujan. Hal ini juga yang menuntun pabrik-pabrik coklat aktif berkampanye menentang penebangan hutan hujan dan menjaga kelestarian ekologi hutan hujan.

Tidakkah menyenangkan bila dengan menikmati sepotong coklat setiap harinya dapat membantu melestarikan hutan hujan di Bumi kita?

Semakin banyak konsumsi coklat dunia, maka akan semakin banyak pula pohon coklat yang ditanam untuk menghasilkan buah coklat. Dengan demikian, Bumi akan semakin 'hijau'..!

Nah, itu artinya, dengan mengkonsumsi coklat kita bisa turut melestarikan Bumi dan secara tidak langsungmengurangi efek pemanasan global.
Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui..! ^_^